A.SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
System
regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan
indra. Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem
hormon bekerja lambat dalam.Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem
saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron).Sel saraf terdiri dari badan sel,
inti sel, akson, dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier.Sel
saraf yang berfungsi menerima rangsang (reseptor) disebut saraf sensori.Sel
saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke efektor disebut saraf
motori.Sedangkan sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motori
disebut neuron intermediat.
Penghantaran
impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui perubahan muatan
listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis gerakan ada manusia dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang
melalui jalur neuron sensori-interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan
gerak refleks tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Sistem
saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.Otak terbagi menjadi otak
besar (serebru), otak kecil (serebelum), jembatan varol, dan medulla oblongata
(sumsum lanjutan).Setiap bagian otak memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam
mengatur kerja tubuh.Otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran, kecerdasan,
ingatan, kenisfan, dan interpretasi kesan.Otak kecil sebagai pusat keseimbangan
dan koordinasi motor/gerakan.Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur denyut
jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak
peristaltik, batuk, dan bersin.
Sistem
saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang keluar
dari otak dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf tepi terdiri dari sistem
saraf simpatetik dan parasimpatetik.Kerja kedua sistem saraf ini selalu
berlawanan antagonis).
Sistem
endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang
terdiri dari kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid,
timus, adrenal, pancreas, dan kelamin (testis dan ovarium).
Alat
indra pada manusia ada lima macam, yaitu indra penglihat (mata), pencium
(hidung), pendengar (telinga), pengecap (lidah), peraba dan perasa (kulit).
Reseptor
pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang).Reseptor pada
rongga hidung adalah sel-sel olfaktori.Reseptor pada teminga adalah organ
korti.Reseptor pada lidah adalah tunas-tunas pengecap.Reseptor pada kulit
adalah korpuskula pacini, ujung saraf ruffini, ujung saraf Krause, dan
korpuskula meissner.
Pemakaian
narkotika dapat mengganggu kerja sistem saraf.Narkoba dapat digolongkan menjadi
stimulan (perangsang, seperti amfetamin dan kokain), depresan (penenag, seperti
barbiturat, opium, morfin), dan halusinogen (mempegaruhi persepsi penglihatan
dan pendengaran subjek dan juga peningkatan respon emosional.
B. SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem
koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat,
pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.Unit
terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas
tubuh.Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan
menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.Jadi, iritabilitas
adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf
pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas
sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus;
memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap
rangsangan.
STRUKTUR
SARAF
Sistem
saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan
sel gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls
(rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari
otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi
nutrisi pada neuron.
Sel Saraf (Neuron)
Unit
terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut
neuron.Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls (rangsangan).Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian
utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar
dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
- Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
- Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan
sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
- Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur
kegiatan sel saraf (neuron).
- Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma
yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan
impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya.
Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
- Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang
banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari
kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen
disebut nodus ranvier.
- Sel Schwann adalah jaringan yang membantu
menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit
(akson).
- Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat
transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf
meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat
sampai pada tujuan.
- Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel
saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis
terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang
disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel
saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf.Ujung dendrit dan ujung akson
lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya,
ada tiga jenis sel saraf (neuron) yaitu:
- Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang
mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca
indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke
otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan
dendritnya panjang.
- Sel saraf motorik adalah sel saraf yang
mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan
sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek
dan akson yang panjang.
- Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak
terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf)
tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan)
dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
2. Sel
Glial ,Sel
Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-macam
neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
MEKANISME
PENGHANTARAN IMPULS
A.
. PenghantaranImpulsmelaluiSinapsis
Penghantaran
impuls saraf melewati sinapsis dibantu oleh senyawa kimia yang disebut
neurotransmiter, seperti: asetilkolin, norepinefrin,
dopamin, dan serotonin.
B. Penghantaran impuls saraf melalui
sel saraf
Perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf
mengakibatkan mengalirnya impuls dalam serabut saraf tersebut.
GERAK REFLEKS DAN GERAK SADAR
Kita sering
melakukan gerak secara spontan dan tanpa kita sadari. Misalnya jika tiba-tiba
menginjak paku, kama dengana cepat kita mengangkat kaki. Gerakan seperti ini
dilakukan tanpa disadari dan kita baru menyadarinya setelah terjadi. Gerakan
seperti ini dinamakan dengan gerak
refleks.
Berlari, makan,
menari merupakan gerak yang disengaja. Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran
kita dinamakan geraksadar atau gerak
biasa. Gerakan itu terkadang berlangsung secara spontan. Mula-mula gerak
sadar akhirnya menjadi gerak refleks. Didalam tubuh kita berlangsung proses
penghematan (efisiensi). Otak tidak memerintah terus-menerus agar tidak terjadi
kelelahan.
C. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sekumpulan
kelenjar dan organ yang memproduksi dan mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Sistem ini
tumpang tindih dengan system saraf dan tanggung jawabnya meliputi metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan seksual.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan
"pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar – kelenjarEndokrin :
“Kelenjar Hipofisa”
1. Pengertian
Hipofisa
merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.Sela tursika melindungi
hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Hipofisa mengendalikan fungsi dari
sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.Hipofisa dikendalikan oleh
hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat di atas hipofisa.Hipofisa
memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan), dan lobus
posterior (belakang).
a.
Hipofisa Anterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisa lobus anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi
|
Hormon Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan
(Growth Hormone / GH)
|
merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak,
serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot.
|
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone
(TSH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar
gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
|
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas
kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan
glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
|
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH)
|
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu
|
Hormon gonadotropin pada wanita :
1. Follicle Stimulating
Hormone (FSH)
2. Luteinizing Hormone
(LH)
|
Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan estrogen
Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan progestron
|
Hormone gonadotropin pada pria :
1. FSH
2. Interstitial Cell
Stimulating Hormone (ICSH)
|
Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses
pematangan sperma)
Merangsang sel-sel interstitial testis untuk
memproduksi testosteron dan androgen
|
b.
Hipofisa Medula
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisa medula dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Hormon
|
Fungsi
|
MSH (Melanosit Stimulating Hormon)
|
Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara
menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.
|
c.
Hipofisa Posterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisa lobus posterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Hormon
|
Fungsi
|
Oksitosin
|
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita
selama proses melahirkan
|
Hormon ADH
|
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan
darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
|
|
|
“Kelenjar
Tiroid”
1. Pengertian
Tiroid atau kelenjar gondok adalah sebuah organ kecil yang
terdiri dari dua bagian yang dihubungkan jembatan, mirip prisai (bahasa yunani thyreos=prisai);
letaknya di bagian bawah leher mendampingi batang tenggorok; pada orang dewasa
beratnya kira-kira 25 – 30 gram.
2. Fungsi Kelenjar Tiroid
a.
Mempertinggi metabolisme sel
b.
Mempertinggi pemakaian oksigen
c.
Menstimulir pembentukan protein di dalam sel
d.
Mempercepat pertumbuhan sel
e.
Mempercepat kerja jantung & peredaran darah
f.
Memperkuat peristaltik lambung-usus
3. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.
Hormon Tiroksin
Hormon Tiroksin(T4 =
levothyroxine) adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar gondok
(kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh, mengatur metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan
karbondioksida serta mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya
minimal 25 kali daripada triiodotironin (T3).Kadar tiroksn serum umumnya
digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar tiroid.
Triiodotironin
(triiodothyronine) adalah hormon kedua yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid (yang lainnya adalah tiroksin . Hormon ini bersama-sama dengan tiroksin
bertanggung jawab atas penggunaan energi oleh tubuh. Fungsi hormon triiodotironin :
Meningkatkan laju metabolisme
Sensitivitas kardiovaskuler thd
aktivasi saraf simpatik
Mempengaruhi kematangan homeostasis
otot skelet
Mengatur metabolisme karbohidrat.
Memengaruhi perkembangan mental.
Memengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan diferensiasi sel.
Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
c.
Hormon Kalsitonin
Hormon kalsitonin adalah hormon yang
diproduksi oleh sel parafolikular dari kelenjar tiroid.Hormon kalsitonin berfungsi
untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
“Kelenjar
Parathyroid”
1. Pengertian
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang
terdapat didalam leher.Kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun
berpasangan yang menghasilkan hormone paratiroksin.Masing-masing melekat pada
bagian belakang kelenjar tiroid.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.
Parathormon
Parathormon (PTH) merupakan hormon yang bersama
dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium tubuh. Organ targetnya adalah tulang,
ginjal dan usus kecil (duodenum). Parathormon berfungsi untuk
mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara
mengatur absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan
pelepasan kalsium dari tulang.
3. Fungsi Kelenjar Parathyroid
a. Memelihara kosentrasi
ion kalsium yang tetap dalam plasma
b. Mengontrol ekskresi kalsium
dan fosfat melalui ginjal.
c. Mempercepat absorsi
kalsium di intestine.
d. Kalsium berkurang, hormone
paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
e. Menstimulasi dan
mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membrane sel.
“Kelenjar Adrenal”
1. Pengertian
Kelenjar ini berbentuk bola, atau
topi yang menempel pada bagian atas ginjal.Disebut juga sebagai kelenjar
suprarenalis karena letaknya di atas ginjal.Dan kadang juga disebut sebagai
kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.Pada setiap ginjal terdapat
satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
a.
Korteks (Bagian Luar)
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga
macam hormon, yaitu glucocorticoid, mineralcorticoid,
dan Gonadocorticoid.
Mineralcorticoid, mengatur kadar
garam dalam darah dengan cara pengaturan ekskresi urine dan keringat.
Mekanismenya hormon ini merangsang reabsopsi ion-ion Na+ dan CI- dalam
tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi,
sehingga volume dan tekanan darah menjadi normal.
Glucocorticoid, menaikkan
kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya
mengubahnya menjadi glukosa. Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh
dalam kondisi stres.
Gonadocorticoid, merupakan
hormon sex, terdiri atas androgen, entrogen, dan progesteron.Jumlah hormon yang
dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan
oleh testis dan ovarium.
b.
Medula (Bagian Dalam)
Bagian
korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dan non
Adrenalin.Kedua hormon
tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :
1)
Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar
mukosa sehingga tekanan darah meningkat.
2)
Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati
sehingga menaikkan kadar gula darah.
2. Fungsi Kelenjar Adrenal
a.
Memacu aktivitas jantung dan
menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah
meningkat.
b.
Mempercepat metabolisme tubuh
seperti memecah glikogen menjadi gula dalam darah (glikogenolisis ) sehingga
dapat menaikkan kadar gula darah.
c.
Memicu reaksi terhadap tekanan
dan kecepatan gerak tubuh.
“Kelenjar Pankreas”
1.
Pengertian
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak
pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
a.
Sel Alpha (ฮฑ)
Memproduksi glukagon
Terletak di tepi pulau.
Mengandung gelembung sekretoris
dengan ukuran 250nm.
Batas inti kadang tidak teratur.
b. Sel
Beta (ฮฒ)
Memproduksi insulin
Target : Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan
penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
Terletak di bagian lebih dalam atau
lebih di pusat pulau.
Mengandung kristaloid romboid atau
poligonal di tengah.
Mitokondria kecil bundar dan banyak.
c.
Sel Delta (ฮด)
Memproduksi somatostatin
Terletak di bagian mana saja dari
pulau, umumnya berdekatan dengan sel ฮฑ.
Mengandung gelembung sekretoris
ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.
d. Sel
F
Memproduksi polipeptida pankreas.
Terlihatpucat, umumnya tidak
bergranula dan terletak di tengah di antara sel ฮฒ.
2. Fungsi Kelenjar Pankreas
a.
Mengatur
kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula
dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
b. Pengurangan
kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran
glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati
untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya
“Kelenjar
Lambung”
1. Pengertian
Kelenjar lambung menghasilkan
beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau asam klorida.Pepsinogen
yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim pepsin.Keluarnya asam
lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika masuknya makanan ke
dalam lambung.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Lambung menghasilkan hormon gastrin
yang berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.
3. Fungsi Kelenjar Lambung
a.
Sebagai desinfektan,mengasamkan makanan dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
b.
Rennin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari
air susu.
c.
Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida.
d.
Lipase, berfungsi untuk mencerna lemak.
“Kelenjar Duodenum (Usus Halus)”
1. Pengertian
Kelenjar pada usus halus
menghasilkan enzimenterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim
sukrase, enzim laktase dan enzimnuklease serta lipase.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Usus halus
menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi merangsang
pengeluaran getah pankreas dan cairan empedu (getah empedu).
3. Fungsi Kelenjar Duodenum
Usus halus menghasilkan enzim yang
berfungsi:
a.
Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino.
b.
Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
c.
Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa d. Laktase, berfungsi
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
“Kelenjar Ovarium”
1. Pengertian
Kelenjar
ovarium terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan
uterus.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.
Estrogen
Hormon ini
dihasilkan oleh Folikel Graaf.Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.Fungsi
estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita.Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan
wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya.Contohnya, perkembangan pinggul dan
payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
b.
Progesteron
Hormon ini
dihasilkan oleh korpus luteum.Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi
menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
3. Fungsi Kelenjar Ovarium
a.
Menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti tumbuh buah dada,
ukuran pinggul, siklus menstruasi dan lain sebagainya.
b.
Mempertahankan identitas kelamin sekunder pada wanita sekaligus menyiapkan
dinding kokoh pada uterus yang berperan sebagai penyangga bayi di rahim.
“Kelenjar Testis”
1. Pengertian
Testis adalah kelenjar kelamin
jantan pada hewan dan manusia.Dua testis (sepasang) dibungkus dengan
skrotum.Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus
spermatikus dan terletak di dalam skrotum.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Menghasilkan hormon
Testoteron.Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan
tanda-tanda kelamin sekunder.Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan
jakun.
3. Fungsi Kelenjar Testis
Berfungsi untuk menimbulkan
tanda-tanda kelamin sekunder sekaligus memeliharanya.
“Kelenjar
Thymus”
1. Pengertian
Kelenjar timus merupakan sebuah kelenjar yang terletak di
depan dada, yang mencapai berat maksimalnya saat manusia memasuki masa
pubertas. Kelenjar thymus bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar
timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan
menghasilkan hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan
Thymopoietin. Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon
somatotrof atau hormon pertumbuhan.
3. Fungsi Kelenjar Thymus
a.
Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b.
Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.
c.
Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
D. SISTEM
INDRA
Sistem Indra
pada Manusia|Keadaan
lingkungan sekitar dapat diperoleh melalui indra kita, yaitu mata, telinga,
hidung, lidah, dan kulit merupakan sistem indra manusia. Informasi tersebut
dihantarkan ke otak untuk diolah dan diartikan sehingga kita dapat melihat,
mendengar, mencium, mengecap, dan meraba. Jadi, masing-masing alat indra
memiliki kepekaan terhadap rangsangan dari luar atau juga disebut reseptor Alat
indra kita memiliki bagian yang dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung
saraf sensorik atau sel-sel reseptor. Satu macam reseptor hanya mampu
menanggapi satu macam rangsangan. Rangsangan yang diterima oieh sel reseptor
terlebih dulu diubah menjadi impuls saraf, kemudian dihantarkan ke pusat
susunan saraf melalui serabut saraf sensorik. Di dalam pusat susunan saraf,
impuls saraf tersebut diolah dan diartikan sehingga kita mengetahui apa yang
terjadi di sekitar kita. Setelah itu, otak memerintahkan jenis tanggapan yang
akan diberikan. Perintah dan otak disampaikan ke Otot atau kelenjar sebagai
efektor yang bertugas memberi tanggapan terhadap rangsang tersebut.
A. Mata
Mata merupakan indra kita yang
paling penting. Di dalamnya terdapat reseptor khusus untuk mengenali perubahan
cahaya dan warna. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak. Adapun bagian luar bola mata dilindungi oleh kelopak,
kelenjar air mata, dan bulu mata agar tidak adanya gangguan
dan penyakit pada mata.
Apabila debu masuk ke dalam mata
secara tiba-tiba, dengan cepat mata berkedip dan banyak mengeluarkan air mata.
Makin cepat berkedip, air mata yang dihasilkan makin banyak. Dengan demikian,
debu yang masuk ke mata dapat mudah dikeluarkan. Selain itu, air mata
mengandung zat yang dapat membunuh bakteri.
Bagian-Bagian Mata
No.
|
Bagian Mata
|
Fungsi
|
1.
|
Sklera
|
Melindungi
bola mata dari kerusakan mekanis.
|
2.
|
Kornea
|
Menerima
rangsang cahaya.
|
3.
|
Koroidea
|
Penyedia
makanan bagi bagian mata yang lain.
|
4.
|
Iris
|
Melindungi
refleksi cahaya dan mengendalikan kerja pupil
|
5.
|
Pupil
|
Mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan mata
|
6.
|
Lensa
|
Membiaskan
dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh di retina
|
7.
|
Aqueous
Humour
|
Cairan
encer untuk menjaga bentuk kantong dalam bola mata
|
8.
|
Vitreous
Humour
|
Cairan
bening dan kental untuk meneruskan rangsang ke bagian mata
|
9.
|
Retina
|
Menerima
bayangan dan untuk melihat benda
|
10.
|
Fovea
|
Tempat
bayangan jatuh pada daerah retina
|
11.
|
Badan
Silia
|
Menyokong
lensa dan mensekresikan aqueous humour
|
12.
|
Bintik
Buta
|
Bagian
yang tidak peka terhadap cahaya
|
13.
|
Saraf
Mata
|
Meneruskan
rangsang cahaya ke saraf optic
|
MEKANISMENYA
Kornea - Aqueous Humour – Pupil–
Lensa - Vitreous Humour - Retina
1). Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat
berwarna putih buram, tidak tembus cahaya, dan tersusun dan jaringan ikat
dengan serat yang kuat. Lapisan sklera membentuk dinding yang mengelilingi bola
mata. Bagian dari mata yang berwarna putih sesungguhnya merupakan sklera.
Bagian depan (anterior) sklera
yang tampak menggembung dan transparan disebut kornea. Kornea mempunyai selaput pelindung yang disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap
iritasi. Iritasi pada konjungtiva menyebabkan peradangan yang dinamakan konjungtivitis.
2). Selaput Pembuluh
Selaput pembuluh (koroid) adalah lapisan tengah yang
berwarna cokelat kehitaman sampai hitam. Lapisan ini banyak berisi pembuluh
darah yang memberi nutrisi dan oksigen pada retina. Warna gelap pada koroid
dapat berfungsi untuk mencegah adanya pemantulan sinar. Dibagian depan koroid
membentuk tirai berpigmen yang dinamakan iris (selaput pelangi). Pigmen pada
iris inilah yang menentukan wama kornea mata. Di bagian tengah selaput pelangi
terdapat lubang untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas) cahaya yang masuk
ke mata, dinamakan pupil (anak mata). Pupil mampu melebar dan menyempit karena
kerja otot pada selaput pelangi tersebut. Apabila cahaya meredup, pupil melebar
agar lebih banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya, apabila cahaya kuat, lubang
pupil menyempit.
3). Lensa
Lensa mata terletak di belakang selaput
pelangi. Lensa akan mencembung ketika melihat benda yang dekat dan memipih
ketika melihat benda yang jauh. Kemampuan mencembung dan memipih lensa itu
bertujuan agar bayangan tepat jatuh pada bintik kuning. Kemampuan lensa mata
untuk mencembung dan memipih disebut daya
akomodasi.
Apabila
seberkas cahaya yang melewati pupil telah sampai pada lensa mata, otot lensa
akan mengubah bentuknya untuk memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada
retina. Untuk memfokuskan bayangan dari benda yang jauh, lensa menjadi lebih
pipih, sedangkan untuk memfokuskan bayangan benda yang dekat, lensa lebih
mencembung.
4). Retina
Retina adalah selaput tipis
yang banyak mengandung ujung-ujung saraf penglihat. Terdapat dua macam sel
penglihat, yaitu sel-sel berbentuk batang (basilus/rod) dan sel-sel kerucut (konus). Pada manusia, sel-sel batang berjumlah sekitar 115 juta,
sedangkan sel-sel kerucut berjumlah sekitar 6,5 juta. Sel-sel batang peka
terhadap cahaya sehingga memungkinkan kita melihat dalam keadaan remang-remang,
tetapi tidak dapat membedakan warna. Sel-sel berbentuk kerucut aktif dalam
sinar yang kuat dan peka terhadap detail dan warna. Sel-sel kerucut ini banyak
terdapat di bagian tengah bintik kuning. Sel saraf menghubungkan sel batang dan
sel kerucut ke saraf penglihat yang menghantarkan rangsangan menuju ke pusat
penglihat di otak.
Bagian
dan retina yang paling peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik kuning (fovea). Agar benda dapat dilihat,
bayangan harus jatuh tรซpat pada bintik kuning tersebut. Adapun bagian dari
retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik buta. Bagian itu merupakan
tempat keluarnya serabut-serabut saraf mata. Apabila bayangannya jatuh pada
bintik buta, benda yang diamati tidak terlihat.
B. Telinga
Telinga merupakan indra pendengaran
yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor).
Selain berfungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai alat
keseimbangan. Telinga tersusun atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam,
telinga bagian tengah.
a. Telinga bagian luar
Pada bagian ini terdapat daun telinga dan saluran telinga
luar. Telinga bagian luar berfungsi menangkap getaran bunyi.
b. Telinga bagian tengah
Pada bagian ini terdapattulang-tulang pendengaran dan saluran
eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari martil (maleus), landasan
(inkus), dan sanggurdi (stapes). Saluran eustachius berfungsi menyamakan
tekanan luar dengan telinga tengah.
c. Telinga bagian dalam
Telinga
bagian dalam sendiri dari beberapa bagian berikut.
1). Alat keseimbangan yang terdiri
dari kanalis semisirkularis, sarkulus, dan utrikulus.Bagian-bagian tersebut
berhubungan dengan saraf otak VII.
2). Tingkat Jorong.
3). Koklea/rumah siput, saluran
koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraf pendengaran yang
menghubungkan koklea dengan otak.
Bagian-bagiantelinga :
No.
|
Bagian Telinga
|
Fungsi
|
1.
|
Daun
telinga
|
Mengumpulkan
dan menyalurkan gelombang bunyi
|
2.
|
Saluran
telinga
|
Mengonsentrasikan
gelombang suara
|
3.
|
Rambut
|
Menahan
dan menjerat kotoran
|
4.
|
Kelenjar
minyak
|
Meminyaki
dan menehan kotoran
|
5.
|
Membrane
timpani
|
Menangkap
getaran bunyi dan menyalurkannya ke tulang-tulang pendengaran
|
6.
|
Tulang
pendengaran
|
Menghubungkan
telinga luar dan telinga dalam
|
7.
|
Rumah
siput (koklea)
|
Meneruskan
rangsang getaran bunyi
|
8.
|
Organ
korti
|
Meneruskan
getaran bunyi ke saraf auditori
|
9.
|
Tiga
saluran setengah lingkaran
|
Alat
keseimbangan tubuh
|
Mekanisme
kerja indra pendengaran sebagai berikut:
Getaran
Suara - Daun Telinga - Saluran Telinga - Membran Timpani – Maleus – Stapes – Koklea - Organ Korti - Sel Saraf Auditori - Otak
C. Hidung
Bau harum bunga atau parfum dan bau
busuk merupakan molekul bahan kimia yang berbentuk uap dan mengapung di udara.
Bau dapat dikenali melalui indra pencium, di dalam rongga hidung. Bau yang
terhirup ke dalam rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf pencium (epitelium olfaktori) yang dilapisi
oleh mukus (lendir bening). Sel
saraf pencium memiliki rambut-rambut
getar (silia) yang menjulur ke dalam mukus untuk menerima rangsang
bau.
Mukus berfungsi melarutkan molekul bau sehingga dapat diterima
oleh rambut-rambut getar. Bau diterima oleh sel saraf olfaktori, kemudian
diteruskan ke otak dalam bentuk impuls saraf sehingga kita dapat
mengenal/mengindra bau. Pada umumnya, orang dapat membedakan lebih dan 3.000
jenis zat kimia melalui baunya. Bahkan, orang yang terlatih mampu membedakan
10.000 jenis bau.
Struktur Hidung
Indera
pembau dan indera pengecap merupaka suatu sistem kemoreseptor yang sangat peka.
Indera pembau dibangun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor
olfaktori. Sel olfaktori merupakan sel-sel saraf yang terdapat didalam lapisan
mukus atau lendir jaringan epitel rongga hidung bagian atas. Reseptor olfaktori
memiliki rambut-rambut olfaktori yang terbenam pada lapisan mukus.
Rambut-rambut olfaktori merupakan penonjolan dari dendrit, sedangkan ujung yang
lainnya merupakan akson membentuk sinapsis dengan sel saraf lain di dalam
bulbus olfaktori (otak). Pada rambut-rambut olfaktori terdapat protein reseptor
bau.
Bau
bahan kimia yang terhirup bersama udara (berupa gas) tidak langsung naik ke
bulbus olfaktori, melainkan berdifusi di dalam lapisan mukus dan berikatan
dengan reseptor pada dendrit. Selanjutnya sel-sel reseptor olfaktori teransang
dan menimbulkan impuls-impuls saraf yang kemudian dikirim oleh saraf olfaktori
ke pusat penciuman (otak). Di otak informasi bau diolah atau diterjemahkan
sehingga menimbulkan sensasi bau.
Otak dapat mengingat aroma tertentu karena
tabung olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan memori di otak.
Misalnya, saat mencium bau parfum tertentu kita akan ingat pada seseorang yang
pernah memakai parfum tersebut.
D. Lidah
Lidah adalah indra pengecap yang
peka terhadap rasa dari zat yang terlarut. Pada permukaan lidah tersebar
ujung-ujung saraf pengecap yang terkumpul dalam bentuk kuncup- kuncup (simpul) pengecap. Kuncup-kuncup pengecap terletak dicelah-celah
tonjolan lidah (papila).
Berdasarkan bentuknya, papila dibedakan menjadi papila benang, papila payung (bentuk jamur), dan papila sirkumvalata (bentuk dataran dikelilingi
parit).
Kuncup pengecap dapat membedakan
empat cita rasa dasar, yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Rasa manis dan asin
dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah, dan rasa pahit
di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah dapat menerima rangsangan rasa
suatu zat dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, makanan harus dikunyah dan
dibasahi dengan ludah terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya. Makanan
yang sudah mengalami proses pencernaan di rongga mulut menghasilkan bahan kimia
yang larut dalam ludah. Bahan kimia tersebut masuk ke dalam bentuk impuls saraf
kesaraf gustatori, kemudian meneruskannya ke otak.
Cita rasa timbul saat kita mengecap
makanan, sesungguhnya merupakan perpaduan antara rasa dan bau. Sel penerima
rasa terletak di lidah. Pada waktu kita mengunyah makanan, sel-sel penerima
(reseptor) di lidah dan hidung menyampaikan informasi masing-masing ke otak.
Kemudian, otak menerima kesan rasa dan bau yang disampaikan oleh indra pengecap
(lidah) dan indra pencium (hidung). Cita rasa makanan yang lezat selalu
didahului oleh baunya. Ketika rongga hidung tersumbat oleh lendir karena pilek
dan flu, makanan yang kita makan akan kehilangan sebagian cita rasanya.
Struktur Lidah
Indera
pengecap pada manusia terutama terdapat pada lidah. Selain itu indera pengecap
juga terdapat pada langit-langit yang lunak dan epiglotis. Indera pengecap
merupakan kemoreseptor yang mendeteksi bahan kimia yang masuk melalui makanan
dan minuman.
Indera pengecap dibangun oleh suatu
struktur yang disebut kuncup pengecap (Taste
buds). Pada lidah terdapat lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang
tersebar di permukaan atas dan sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap
tertananm di bagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah
yang disebut papila.
Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang bentuknya
memanjang dan memiliki mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul
protein yang menyebabkan otak dapat mengenali lima pengecap dasar yaitu manis,
asam, pahit dan asin.
E. Kulit
Kulit
merupakan indra peraba yang memiliki reseptor khusus yang peka terhadap
tekanan, sentuhan, panas, dingin, dan rasa nyeri. Dengan reseptor tersebut,
kita mampu membedakan rabaan keras atau halus, rasa sakit atau tidak, dan
membedakan panas dan dingin.
Kulit tersusun dan tiga lapisan,
yaitu epidermis, dermis, dan lapisan subkutan
(hipodermis). Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi
sebagai pelindung. Dermis
merupakan lapisan tengah kulit. Di dalanmya terdapat kelenjar keringat,
kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah, serta sel-sel saraf khusus
yang berkaitan dengan fungsi kulit sebagai indra peraba. Lapisan subkutan
merupakan lapisan paling dalam pada kulit atau disebut lapisan bawah kulit. Di dalam lapisan itu terdapat jaringan lemak
yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
Ujung jari mengandung Iebih dari
1.000 jenis reseptor, sedangkan punggung tangan hanya sedikit. Orang buta dapat
membaca huruf timbul (braile)
karena kepekaan ujung-ujung jarinya. Letak ujung saraf perasa sakit menjalar
masuk ke daerah epidermis. Saraf tersebut sangat penting .untuk keselamatan
kita karena memperingatkan tubuh dari bahaya yang lebih besar. Ujung reseptor
untuk tekanan berada di bagian dermis yang jauh dan permukaan kulit.
Reseptor pada kulit
adalah sebagai berikut:
1) Korpuskula Paccini,
merupakan marupakan sraf perasa tekanan kuat
2)
Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba
3) Korpuskula Ruffini,
merupakan saraf perasa panas
4) Ujung saraf Crausse,
merupakan saraf perasa dingin
5) Korpuskula Meissner,
merupakan saraf perasa nyeri
6) KorpuskulaMerkel,
merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan dingin