Selasa, 10 Maret 2015

MATERI SISTEM REGULASI PADA MANUSIA LENGKAP BIOLOGI KELAS XI SEMSETER 1


By on 02.33


A.SISTEM REGULASI PADA MANUSIA


System regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra. Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja lambat dalam.Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron).Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, akson, dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier.Sel saraf yang berfungsi menerima rangsang (reseptor) disebut saraf sensori.Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke efektor disebut saraf motori.Sedangkan sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motori disebut neuron intermediat.
Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis gerakan ada manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang melalui jalur neuron sensori-interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan gerak refleks tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil (serebelum), jembatan varol, dan medulla oblongata (sumsum lanjutan).Setiap bagian otak memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh.Otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, kenisfan, dan interpretasi kesan.Otak kecil sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi motor/gerakan.Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.Kerja kedua sistem saraf ini selalu berlawanan antagonis).
Sistem endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang terdiri dari kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pancreas, dan kelamin (testis dan ovarium).
Alat indra pada manusia ada lima macam, yaitu indra penglihat (mata), pencium (hidung), pendengar (telinga), pengecap (lidah), peraba dan perasa (kulit).
Reseptor pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang).Reseptor pada rongga hidung adalah sel-sel olfaktori.Reseptor pada teminga adalah organ korti.Reseptor pada lidah adalah tunas-tunas pengecap.Reseptor pada kulit adalah korpuskula pacini, ujung saraf ruffini, ujung saraf Krause, dan korpuskula meissner.
Pemakaian narkotika dapat mengganggu kerja sistem saraf.Narkoba dapat digolongkan menjadi stimulan (perangsang, seperti amfetamin dan kokain), depresan (penenag, seperti barbiturat, opium, morfin), dan halusinogen (mempegaruhi persepsi penglihatan dan pendengaran subjek dan juga peningkatan respon emosional.

B.  SISTEM SARAF

            Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
           
            Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
           
            Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

STRUKTUR SARAF

Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
*      Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron.Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
  1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
  2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
  3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
  4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
  5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
  6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
  7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
  8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf.Ujung dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf (neuron) yaitu:
  1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
  2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
  3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
2. Sel Glial ,Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
*      MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS

A.    .   PenghantaranImpulsmelaluiSinapsis
            Penghantaran impuls saraf melewati sinapsis dibantu oleh senyawa kimia yang disebut neurotransmiter, seperti: asetilkolin, norepinefrin, dopamin, dan serotonin.
B.     Penghantaran impuls saraf  melalui sel saraf
            Perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf mengakibatkan mengalirnya impuls dalam serabut saraf tersebut.

*      GERAK REFLEKS DAN GERAK SADAR
            Kita sering melakukan gerak secara spontan dan tanpa kita sadari. Misalnya jika tiba-tiba menginjak paku, kama dengana cepat kita mengangkat kaki. Gerakan seperti ini dilakukan tanpa disadari dan kita baru menyadarinya setelah terjadi. Gerakan seperti ini dinamakan dengan gerak refleks.
            Berlari, makan, menari merupakan gerak yang disengaja. Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran kita dinamakan geraksadar atau gerak biasa. Gerakan itu terkadang berlangsung secara spontan. Mula-mula gerak sadar akhirnya menjadi gerak refleks. Didalam tubuh kita berlangsung proses penghematan (efisiensi). Otak tidak memerintah terus-menerus agar tidak terjadi kelelahan.


C. SISTEM ENDOKRIN
            Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi dan mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Sistem ini tumpang tindih dengan system saraf dan tanggung jawabnya meliputi metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan seksual.
            Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
*      Kelenjar – kelenjarEndokrin :


*      Kelenjar Hipofisa

1.      Pengertian
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat di atas hipofisa.Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan), dan lobus posterior (belakang).



a.       Hipofisa Anterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon yang dihasilkan
Fungsi
Hormon Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot.
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)   
                    
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH) 
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Hormon gonadotropin pada wanita :

1.     Follicle Stimulating Hormone (FSH)


2.     Luteinizing Hormone (LH)   


Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
Hormone gonadotropin pada pria :

1.     FSH


2.     Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)


Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)

Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen

b.      Hipofisa Medula
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa medula dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon
 Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Hormon)
Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.


c.       Hipofisa Posterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus posterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon
 Fungsi
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah

*      Kelenjar Tiroid
1.      Pengertian
Tiroid atau kelenjar gondok adalah sebuah organ kecil yang terdiri dari dua bagian yang dihubungkan jembatan, mirip prisai (bahasa yunani thyreos=prisai); letaknya di bagian bawah leher mendampingi batang tenggorok; pada orang dewasa beratnya kira-kira 25 – 30 gram.

2.      Fungsi Kelenjar Tiroid
a.       Mempertinggi metabolisme sel
b.      Mempertinggi pemakaian oksigen
c.       Menstimulir pembentukan protein di dalam sel
d.      Mempercepat pertumbuhan sel
e.       Mempercepat kerja jantung & peredaran darah
f.        Memperkuat peristaltik lambung-usus

3.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.       Hormon Tiroksin
Hormon Tiroksin(T4 = levothyroxine) adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya minimal 25 kali daripada triiodotironin (T3).Kadar tiroksn serum umumnya digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar tiroid.
b.      Hormon Triiodotironin
Triiodotironin (triiodothyronine)  adalah hormon kedua yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid (yang lainnya adalah tiroksin . Hormon ini bersama-sama dengan tiroksin bertanggung jawab atas penggunaan energi oleh tubuh. Fungsi hormon triiodotironin :
         Meningkatkan laju metabolisme
         Sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik
         Mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
         Mengatur metabolisme karbohidrat.
         Memengaruhi perkembangan mental.
         Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
         Memengaruhi kegiatan sistem saraf. 

c.       Hormon Kalsitonin
Hormon kalsitonin adalah hormon yang diproduksi oleh sel parafolikular dari kelenjar tiroid.Hormon kalsitonin berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.

*      Kelenjar Parathyroid
1.      Pengertian
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher.Kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormone paratiroksin.Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid.
2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.         Parathormon
Parathormon (PTH) merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Parathormon berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
3.      Fungsi Kelenjar Parathyroid
a.       Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
b.      Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.
c.       Mempercepat absorsi kalsium di intestine.
d.      Kalsium berkurang, hormone paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
e.       Menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membrane sel.

*      Kelenjar Adrenal

1.      Pengertian
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal.Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). 
a.       Korteks (Bagian Luar)
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid, mineralcorticoid, dan Gonadocorticoid.

Mineralcorticoid, mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan ekskresi urine dan keringat. Mekanismenya hormon ini merangsang reabsopsi ion-ion Na+ dan CI-  dalam tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga volume dan tekanan darah menjadi normal.

Glucocorticoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa. Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.

Gonadocorticoid, merupakan hormon sex, terdiri atas androgen, entrogen, dan progesteron.Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan oleh testis dan ovarium.

b.      Medula (Bagian Dalam)
Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dan non Adrenalin.Kedua hormon tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :

1)      Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat.
2)      Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.

2.      Fungsi Kelenjar Adrenal
a.       Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat.
b.      Mempercepat metabolisme tubuh seperti memecah glikogen menjadi gula dalam darah (glikogenolisis ) sehingga dapat menaikkan kadar gula darah.
c.        Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.


*      Kelenjar Pankreas

1.      Pengertian
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.

a.       Sel Alpha (α)
       Memproduksi glukagon 
           Terletak di tepi pulau.
           Mengandung gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm.
           Batas inti kadang tidak teratur.

b.      Sel Beta (β)
       Memproduksi insulin
Target : Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
      Terletak di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau.
      Mengandung kristaloid romboid atau poligonal di tengah.
      Mitokondria kecil bundar dan banyak.

c.       Sel Delta (δ)
      Memproduksi somatostatin
      Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel α.
      Mengandung gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.

d.      Sel F
      Memproduksi polipeptida pankreas.
      Terlihatpucat, umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel β.

2.      Fungsi Kelenjar Pankreas
a.       Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
b.      Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya

*      Kelenjar Lambung

1.      Pengertian
Kelenjar lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau asam klorida.Pepsinogen yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim pepsin.Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika masuknya makanan ke dalam lambung.


2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Lambung menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.

3.      Fungsi Kelenjar Lambung
a.       Sebagai desinfektan,mengasamkan makanan dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
b.      Rennin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari air susu.
c.       Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida.
d.      Lipase, berfungsi untuk mencerna lemak.


*      Kelenjar Duodenum (Usus Halus)
1.      Pengertian
Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzimenterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzimnuklease serta lipase.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Usus halus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan empedu (getah empedu).

3.      Fungsi Kelenjar Duodenum
Usus halus menghasilkan enzim yang berfungsi:
a.       Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino.
b.      Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
c.       Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa d. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

*      Kelenjar Ovarium
1.      Pengertian
Kelenjar ovarium terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.       Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya.Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.

b.       Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.

3.      Fungsi Kelenjar Ovarium
a.       Menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti tumbuh buah dada, ukuran pinggul, siklus menstruasi dan lain sebagainya.
b.      Mempertahankan identitas kelamin sekunder pada wanita sekaligus menyiapkan dinding kokoh pada uterus yang berperan sebagai penyangga bayi di rahim.

*      Kelenjar Testis
1.      Pengertian
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia.Dua testis (sepasang) dibungkus dengan skrotum.Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Menghasilkan hormon Testoteron.Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

3.      Fungsi Kelenjar Testis
Berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder sekaligus memeliharanya.

*      Kelenjar Thymus

1.      Pengertian
Kelenjar timus merupakan sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai berat maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas. Kelenjar thymus bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin. Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan.

3.      Fungsi Kelenjar Thymus
a.       Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b.      Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.
c.       Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.


D. SISTEM INDRA
           
            Sistem Indra pada Manusia|Keadaan lingkungan sekitar dapat diperoleh melalui indra kita, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit merupakan sistem indra manusia. Informasi tersebut dihantarkan ke otak untuk diolah dan diartikan sehingga kita dapat melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan meraba. Jadi, masing-masing alat indra memiliki kepekaan terhadap rangsangan dari luar atau juga disebut reseptor Alat indra kita memiliki bagian yang dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung saraf sensorik atau sel-sel reseptor. Satu macam reseptor hanya mampu menanggapi satu macam rangsangan. Rangsangan yang diterima oieh sel reseptor terlebih dulu diubah menjadi impuls saraf, kemudian dihantarkan ke pusat susunan saraf melalui serabut saraf sensorik. Di dalam pusat susunan saraf, impuls saraf tersebut diolah dan diartikan sehingga kita mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita. Setelah itu, otak memerintahkan jenis tanggapan yang akan diberikan. Perintah dan otak disampaikan ke Otot atau kelenjar sebagai efektor yang bertugas memberi tanggapan terhadap rangsang tersebut.


A.  Mata
            Mata merupakan indra kita yang paling penting. Di dalamnya terdapat reseptor khusus untuk mengenali perubahan cahaya dan warna. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Adapun bagian luar bola mata dilindungi oleh kelopak, kelenjar air mata, dan bulu mata agar tidak adanya gangguan dan penyakit pada mata.

            Apabila debu masuk ke dalam mata secara tiba-tiba, dengan cepat mata berkedip dan banyak mengeluarkan air mata. Makin cepat berkedip, air mata yang dihasilkan makin banyak. Dengan demikian, debu yang masuk ke mata dapat mudah dikeluarkan. Selain itu, air mata mengandung zat yang dapat membunuh bakteri.

*      Bagian-Bagian Mata

No.
Bagian Mata
Fungsi
1.
Sklera
Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis.
2.
Kornea
Menerima rangsang cahaya.
3.
Koroidea
Penyedia makanan bagi bagian mata yang lain.
4.
Iris
Melindungi refleksi cahaya dan mengendalikan kerja pupil
5.
Pupil
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan mata
6.
Lensa
Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh di retina
7.
Aqueous Humour
Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong dalam bola mata
8.
Vitreous Humour
Cairan bening dan kental untuk meneruskan rangsang ke bagian mata
9.
Retina
Menerima bayangan dan untuk melihat benda
10.
Fovea
Tempat bayangan jatuh pada daerah retina
11.
Badan Silia
Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous humour
12.
Bintik Buta
Bagian yang tidak peka terhadap cahaya
13.
Saraf Mata
Meneruskan rangsang cahaya ke saraf optic

MEKANISMENYA
Kornea - Aqueous Humour – Pupil– Lensa - Vitreous Humour - Retina


           1). Sklera
              Sklera merupakan jaringan ikat berwarna putih buram, tidak tembus cahaya, dan tersusun dan jaringan ikat dengan serat yang kuat. Lapisan sklera membentuk dinding yang mengelilingi bola mata. Bagian dari mata yang berwarna putih sesungguhnya merupakan sklera. Bagian depan (anterior) sklera yang tampak menggembung dan transparan disebut kornea. Kornea mempunyai selaput pelindung yang disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Iritasi pada konjungtiva menyebabkan peradangan yang dinamakan konjungtivitis.

           2). Selaput Pembuluh
               Selaput pembuluh (koroid) adalah lapisan tengah yang berwarna cokelat kehitaman sampai hitam. Lapisan ini banyak berisi pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen pada retina. Warna gelap pada koroid dapat berfungsi untuk mencegah adanya pemantulan sinar. Dibagian depan koroid membentuk tirai berpigmen yang dinamakan iris (selaput pelangi). Pigmen pada iris inilah yang menentukan wama kornea mata. Di bagian tengah selaput pelangi terdapat lubang untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas) cahaya yang masuk ke mata, dinamakan pupil (anak mata). Pupil mampu melebar dan menyempit karena kerja otot pada selaput pelangi tersebut. Apabila cahaya meredup, pupil melebar agar lebih banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya, apabila cahaya kuat, lubang pupil menyempit.

           3). Lensa
           Lensa mata terletak di belakang selaput pelangi. Lensa akan mencembung ketika melihat benda yang dekat dan memipih ketika melihat benda yang jauh. Kemampuan mencembung dan memipih lensa itu bertujuan agar bayangan tepat jatuh pada bintik kuning. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut daya akomodasi.

Apabila seberkas cahaya yang melewati pupil telah sampai pada lensa mata, otot lensa akan mengubah bentuknya untuk memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada retina. Untuk memfokuskan bayangan dari benda yang jauh, lensa menjadi lebih pipih, sedangkan untuk memfokuskan bayangan benda yang dekat, lensa lebih mencembung.

          4). Retina
                Retina adalah selaput tipis yang banyak mengandung ujung-ujung saraf penglihat. Terdapat dua macam sel penglihat, yaitu sel-sel berbentuk batang (basilus/rod) dan sel-sel kerucut (konus). Pada manusia, sel-sel batang berjumlah sekitar 115 juta, sedangkan sel-sel kerucut berjumlah sekitar 6,5 juta. Sel-sel batang peka terhadap cahaya sehingga memungkinkan kita melihat dalam keadaan remang-remang, tetapi tidak dapat membedakan warna. Sel-sel berbentuk kerucut aktif dalam sinar yang kuat dan peka terhadap detail dan warna. Sel-sel kerucut ini banyak terdapat di bagian tengah bintik kuning. Sel saraf menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke saraf penglihat yang menghantarkan rangsangan menuju ke pusat penglihat di otak.


Bagian dan retina yang paling peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik kuning (fovea). Agar benda dapat dilihat, bayangan harus jatuh tëpat pada bintik kuning tersebut. Adapun bagian dari retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik buta. Bagian itu merupakan tempat keluarnya serabut-serabut saraf mata. Apabila bayangannya jatuh pada bintik buta, benda yang diamati tidak terlihat.

B. Telinga

            Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor). Selain berfungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai alat keseimbangan. Telinga tersusun atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam, telinga bagian tengah.
     a. Telinga bagian luar
       Pada bagian ini terdapat daun telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian luar berfungsi menangkap getaran bunyi.
     b. Telinga bagian tengah
      Pada bagian ini terdapattulang-tulang pendengaran dan saluran eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Saluran eustachius berfungsi menyamakan tekanan luar dengan telinga tengah.
      c. Telinga bagian dalam 
Telinga bagian dalam sendiri dari beberapa bagian berikut. 
1). Alat keseimbangan yang terdiri dari kanalis semisirkularis, sarkulus, dan utrikulus.Bagian-bagian tersebut berhubungan dengan saraf otak VII.  
2). Tingkat Jorong.  
3). Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraf pendengaran yang menghubungkan koklea dengan otak.           
*      Bagian-bagiantelinga :

No.
Bagian Telinga
Fungsi
1.
Daun telinga
Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi
2.
Saluran telinga
Mengonsentrasikan gelombang suara
3.
Rambut
Menahan dan menjerat kotoran
4.
Kelenjar minyak
Meminyaki dan menehan kotoran
5.
Membrane timpani
Menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya ke tulang-tulang pendengaran
6.
Tulang pendengaran
Menghubungkan telinga luar dan telinga dalam
7.
Rumah siput (koklea)
Meneruskan rangsang getaran bunyi
8.
Organ korti
Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori
9.
Tiga saluran setengah lingkaran
Alat keseimbangan tubuh

Mekanisme kerja indra pendengaran sebagai berikut:
Getaran Suara - Daun Telinga - Saluran Telinga - Membran Timpani MaleusStapesKoklea - Organ Korti - Sel Saraf Auditori - Otak

C. Hidung
            Bau harum bunga atau parfum dan bau busuk merupakan molekul bahan kimia yang berbentuk uap dan mengapung di udara. Bau dapat dikenali melalui indra pencium, di dalam rongga hidung. Bau yang terhirup ke dalam rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf pencium (epitelium olfaktori) yang dilapisi oleh mukus (lendir bening). Sel saraf pencium memiliki rambut-rambut getar (silia) yang menjulur ke dalam mukus untuk menerima rangsang bau. 

            Mukus berfungsi melarutkan molekul bau sehingga dapat diterima oleh rambut-rambut getar. Bau diterima oleh sel saraf olfaktori, kemudian diteruskan ke otak dalam bentuk impuls saraf sehingga kita dapat mengenal/mengindra bau. Pada umumnya, orang dapat membedakan lebih dan 3.000 jenis zat kimia melalui baunya. Bahkan, orang yang terlatih mampu membedakan 10.000 jenis bau.

*      Struktur Hidung

       Indera pembau dan indera pengecap merupaka suatu sistem kemoreseptor yang sangat peka. Indera pembau dibangun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor olfaktori. Sel olfaktori merupakan sel-sel saraf yang terdapat didalam lapisan mukus atau lendir jaringan epitel rongga hidung bagian atas. Reseptor olfaktori memiliki rambut-rambut olfaktori yang terbenam pada lapisan mukus. Rambut-rambut olfaktori merupakan penonjolan dari dendrit, sedangkan ujung yang lainnya merupakan akson membentuk sinapsis dengan sel saraf lain di dalam bulbus olfaktori (otak). Pada rambut-rambut olfaktori terdapat protein reseptor bau.
Bau bahan kimia yang terhirup bersama udara (berupa gas) tidak langsung naik ke bulbus olfaktori, melainkan berdifusi di dalam lapisan mukus dan berikatan dengan reseptor pada dendrit. Selanjutnya sel-sel reseptor olfaktori teransang dan menimbulkan impuls-impuls saraf yang kemudian dikirim oleh saraf olfaktori ke pusat penciuman (otak). Di otak informasi bau diolah atau diterjemahkan sehingga menimbulkan sensasi bau.

      Otak dapat mengingat aroma tertentu karena tabung olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan memori di otak. Misalnya, saat mencium bau parfum tertentu kita akan ingat pada seseorang yang pernah memakai parfum ters
ebut.

D. Lidah
           
            Lidah adalah indra pengecap yang peka terhadap rasa dari zat yang terlarut. Pada permukaan lidah tersebar ujung-ujung saraf pengecap yang terkumpul dalam bentuk kuncup- kuncup (simpul) pengecap. Kuncup-kuncup pengecap terletak dicelah-celah tonjolan lidah (papila). Berdasarkan bentuknya, papila dibedakan menjadi papila benang, papila payung (bentuk jamur), dan papila sirkumvalata (bentuk dataran dikelilingi parit).

            Kuncup pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar, yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah, dan rasa pahit di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah dapat menerima rangsangan rasa suatu zat dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, makanan harus dikunyah dan dibasahi dengan ludah terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya. Makanan yang sudah mengalami proses pencernaan di rongga mulut menghasilkan bahan kimia yang larut dalam ludah. Bahan kimia tersebut masuk ke dalam bentuk impuls saraf kesaraf gustatori, kemudian meneruskannya ke otak.

            Cita rasa timbul saat kita mengecap makanan, sesungguhnya merupakan perpaduan antara rasa dan bau. Sel penerima rasa terletak di lidah. Pada waktu kita mengunyah makanan, sel-sel penerima (reseptor) di lidah dan hidung menyampaikan informasi masing-masing ke otak. Kemudian, otak menerima kesan rasa dan bau yang disampaikan oleh indra pengecap (lidah) dan indra pencium (hidung). Cita rasa makanan yang lezat selalu didahului oleh baunya. Ketika rongga hidung tersumbat oleh lendir karena pilek dan flu, makanan yang kita makan akan kehilangan sebagian cita rasanya.

*      Struktur Lidah

       Indera pengecap pada manusia terutama terdapat pada lidah. Selain itu indera pengecap juga terdapat pada langit-langit yang lunak dan epiglotis. Indera pengecap merupakan kemoreseptor yang mendeteksi bahan kimia yang masuk melalui makanan dan minuman.
       Indera pengecap dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (Taste buds). Pada lidah terdapat lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar di permukaan atas dan sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertananm di bagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papila.
     Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang bentuknya memanjang dan memiliki mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul protein yang menyebabkan otak dapat mengenali lima pengecap dasar yaitu manis, asam, pahit dan asin.
E. Kulit
Kulit merupakan indra peraba yang memiliki reseptor khusus yang peka terhadap tekanan, sentuhan, panas, dingin, dan rasa nyeri. Dengan reseptor tersebut, kita mampu membedakan rabaan keras atau halus, rasa sakit atau tidak, dan membedakan panas dan dingin.

           
            Kulit tersusun dan tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan lapisan subkutan (hipodermis). Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Dermis merupakan lapisan tengah kulit. Di dalanmya terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah, serta sel-sel saraf khusus yang berkaitan dengan fungsi kulit sebagai indra peraba. Lapisan subkutan merupakan lapisan paling dalam pada kulit atau disebut lapisan bawah kulit. Di dalam lapisan itu terdapat jaringan lemak yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh.

            Ujung jari mengandung Iebih dari 1.000 jenis reseptor, sedangkan punggung tangan hanya sedikit. Orang buta dapat membaca huruf timbul (braile) karena kepekaan ujung-ujung jarinya. Letak ujung saraf perasa sakit menjalar masuk ke daerah epidermis. Saraf tersebut sangat penting .untuk keselamatan kita karena memperingatkan tubuh dari bahaya yang lebih besar. Ujung reseptor untuk tekanan berada di bagian dermis yang jauh dan permukaan kulit.

*      Reseptor pada kulit adalah sebagai berikut:
1) Korpuskula Paccini, merupakan marupakan sraf perasa tekanan kuat
2) Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba
3) Korpuskula Ruffini, merupakan saraf perasa panas
4) Ujung saraf Crausse, merupakan saraf perasa dingin
5) Korpuskula Meissner, merupakan saraf perasa nyeri

6) KorpuskulaMerkel, merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan dingin

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

0 komentar:

Posting Komentar